Sisi Lain : Nyanyi Pilu Seorang Fadli
Siapa yang tak kenal ketika disebut nama mu
Wajah yang khas dengan struktur yang menggemaskan
Setiap hari ada saja hal aneh yang kau ungkapkan
Seoleh semua kerja orang salah di kaca mata mu
Lalu aku penasaran,
Aku pun mencoba mengenalmu lebih dalam
Dalam obrolan yang ringan sang moderator yang sinis seakan menginterogasi alam fikiran mu
Hingga sampailah pada pertanyaan soal ibu
Yang membuat batin mu terisak
Hampir-hampir saja tangis mu meledak
Juga soal ayahmu yang mati dalam tragedi jalan raya
Yang juga sekaligus mematahkan harapan mu untuk kali yang kedua
Tetapi kau bangkit
Engkau melawan
Takdir yang kelam
Berhasil kau lewati dengan senyuman
Engaku yang biasanya menyebar teror pada kekuasaan
Kini tampil bak kelinci kecil
Berwajah simpati lagi mengundang kekaguman
Tapi aku tak bisa percaya begitu saja
Tentu alam fikir kita jauh berbeda
Visi dan misi mu untuk rakyat
Aku khawatir akan berubah jika kau mendapat posisi yang lebih megah
Tetaplah menulis saja
Dengan begitu kau cukup terlihat mulia
Aku tak ingin engkau terjebak dalam pola fikir ala sarjana
Yang memang gelar itu engkau miliki
Rakyat kecil seperti kami
Tak bisa berharap banyak pada mu atau kawan-kawanmu
Yang kami bisa hanya bekerja...bekerja...bekerja... dan bekerja
Entah sampai kapan kami harus bekerja
Demi menyambung hidup dan bekal tuk di hari tua
Nyanyi pilu mu malam ini
Membuktikan bahwa sesungguhnya
Dibalik sikapmu yang kritis
kamu juga sama saja seperti manusia lainnya
Yakni menyimpan duka dan derita dimasa yang lalu
loading...
Komentar
Posting Komentar